Gowa, Himpunan Mahasiswa Sejarah dan Kebudayaan Islam (HIMASKI), Jurusan
Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam
Negri Alauddin Makassar (UINAM) menyelenggarakan Festival Budaya bertajuk
"Aksara: Resusitasi Kearifan Lokal di Bentala Sulawesi” yang berlangsung
di Auditorium UIN Alauddin Makassar pada hari Kamis, 23 November 2023.
Pada sesi pembukaan, kegiatan tersebut dihadiri oleh Dekan, Kajur/Sekjur
serta Dosen Jurusan SKI, Ketua SEMA/DEMA, Pengurus HIMASKI, Para Narasumber
serta Alumni dan Mahasiswa/i Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.
Menurut Arafah, selaku Ketua Umum HIMASKI, alasan dipilihnya "Aksara" sebagai tema tersebut untuk mengingat bagaimana orang terdahulu berkomunikasi dan berekspresi, ia juga mengungkapkan sebagian masyarakat sudah melupakan budayanya dan cenderung mengikuti budaya luar. Lanjut, Arafah menginginkan lahirnya mahasiswa yg lebih inovatif namun tetap mempertahankan nilai-nilai kebudayaan.
Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Chaerul Mundzir, M.Hum
menambahkan bahwa pemilihan tajuk Aksara sudah sangat sesuai. Menurutnya
“Aksara itu menandai masa sejarah, sementara masa tanpa aksara dikenal dengan
istilah Nirleka atau Prasejarah. Saya
kira penggunaan kata Aksara sudah sangat tepat, sekaligus menunjukkan bahwa
kegiatan ini merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi peminat Sejarah-Budaya”
Chaerul Mundzir, M.Hum menambahkan bahwa proses Resusitasi atas Kearifan
lokal jgn hanya sebatas transmisi pengetahuan tentang bentuk/wujud budaya lokal
semata. Namun sesungguhnya ada nilai yg diresapi, dimaknai lalu diamalkan dalam
sikap kita, khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Kajur SKI mengharapkan agar
kegiatan ini dapat berlanjut pada tahun-tahun mendatang.
Sesi tersebut, kemudian dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora, Dr. H. Barsihannor, M.Ag dengan pemukulan gong pembukaan.
Dalam sambutannya, Dekan mengapresiasi kerja-kerja keras panitia dalam
merancang kegiatan ini. Bagi Dekan, kegiatan ini merupakan wujud inovasi dan
kreasi mahasiswa, sehingga diharapkan terus berlanjut pada masa-masa mendatang.
Menurutnya, kegiatan ini akhirnya bermuara pada solidaritas dan sinergi antar
seluruh sivitas.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, diselenggarakan pada
23-24 November 2023 dimeriahkan oleh berbagai sesi kegiatan, diantaranya
Sharing Session, Pemutaran Film Dokumenter dan Bedah Film, Seminar Kebudayaan,
Pameran Pusaka dan Lontara, dan Pentas Seni Tari Paddupa dan Empat Etnis.